Cerita Pagi 08:57

August 24, 2018

Gue ga ada rencana nulis blog pagi ini, karena gue emang cuma update blog setiap kamis dan minggu. Tapi karena menulis jadi sarana tersendiri buat gue menuangkan pemikiran atau sekedar membuat rekam jejak sendiri untuk nanti dibaca ulang di waktu dan tempat berbeda.


***

Gue masih orang yang sama, orang yang ga terlalu suka sebenernya berteman sama orang-orang di sosial media yang ga gue kenal, tapi itu semua lagi coba gue minimalisir. Gue pun sebenernya udah biasa out of comfort zone. Jadi ini bukan masalah yang besar buat gue. Setelah gue pahami lagi ada hal menarik yang gue temui, impact dari orang-orang yang gue follow.
Sama seperti kebanyakkan orang pada umumnya, gue pasti follow juga beberapa public figure, yang secara langsung dan tidak langsung mempengaruhi cara gue memandang hidup. Hidup gue sendiri.

Beberapa public figure ini ada beberapa yang udah gue unfollow.
Kenapa ?
Alasannya karena gue semakin membandingkan hidup gue sama dia, menjadi pribadi yang ga bersyukur untuk apa yang dia punya dan gue ga punya, yang dia jalani atau yang gue jalani.
Memang ga semua public figure memberikan efek seperti itu ke followers nya, juga ga semua orang dapet impact kayak gue. Engga semua. Tapi pastinya ada.

Jadi sekarang yang gue follow, yang sering gue baca update-an nya adalah orang-orang yang bisa kasih impact positive buat diri gue, klo selebgram contoh salah satunya gue masih follow gitasav. Buat gue dia memberikan pandangan hidup, bagaimana kita harus bisa menghargai diri sendiri, menikmati hidup kita tanpa perlu repot-repot menyesuaikan dengan standart kehidupan orang lain.
Karena pada dasarnya kita, pelaku dan penikmat sekaligus pengguna sosial media seringnya hanya menampilkan yang bagus-bagusnya aja, sedikit orang yang mau menampilkan jatuh bangunnya dia sampai ditahap seperti sekarang.

Mereka pun ga salah, itu totally hak pribadi mereka, tapi untuk gue ternyata itu bisa berdampak menimbulkan rasa "kok hidup gue ga semenarik dia sih." Ya balik lagi jatohnya gue jadi ga bersyukur. 
Terkadang gue ngerasa itu juga perlu dilakukan sama beberapa netijen, biar mereka ga sering-sering ngasih negative comment ke beberapa public figure, bisa jadi netijen-netijen jenis ini juga adalah orang-orang yang tidak bersyukur untuk apa yang udah dia miliki sampai kebanyakkan waktunya dihabiskan untuk mengomentari hidup orang lain. Balik lagi ke diri masing-masing bagaimana menyikapinya dan sejauh apa impact yang diterima otak masing-masing karena pasti kita punya latar belakang yang berbeda-beda begitupun juga dengan para public figure itu yang bisa mempengaruhi cara berfikir dan bersikap.


You Might Also Like

2 Comments

  1. "...hanya menampilkan yang bagus-bagusnya aja, sedikit orang yang mau menampilkan jatuh bangunnya..."

    Mungkin belum, coba aja diikutin terus...siapa tahu di postingan-postingan selanjutnya mereka akan cerita sisi lain yang nggak banyak orang tahu.

    Anyway, kalau mbak Ayu tertarik follow public figure yang bisa kasih impact positive, coba deh follow @theminimalists

    😊

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi Ka Prima salam kenal, di part yg "hanya menampilkan yang bagus-bagusnya aja, sedikit orang yang mau menampilkan jatuh bangunnya dia sampai ditahap seperti sekarang."
      Itu contex-nya lebih ke arah 'kita' (baik public figure atau pun bukan) sebagai pengguna social media, karena kayak yang kita tau kebanyakkan orang memang pasti menampilkan part yang bahagia nya aja, klo sedih kan ga mungkin di upload di sosmed. Walaupun sekarang juga ada yg kayak gitu.

      Nah kalimat berkutip itu ditujukan utk siapapun yang sedang mengcompare kehidupannya dengan apa yg dilihat di sosmed utk jadi reminder klo yang terlihat bahagia2 aja di sosmed pun, di dunia nyata pasti juga punya struggle-nya sendiri yang mereka ga share.
      Dan don't lupa jangan forget di situ juga ada kalimat "sedikit orang yang mau menampilkan jatuh bangunnya" mengartikan memang masih ada bukan ga ada sama sekali.


      Terimakasih buat rekomennya, ku noted ya ☺️

      Delete