Belajar dari Teduhnya Bapak Sol Sepatu.
April 22, 2020Potret Jakarta malam hari sebelum pandemi sumber: instagram @rikahernita_ |
Enggak bisa dipungkiri
kalau semua orang sedang dalam keadaan yang sulit, gue sendiri pun merasakan
hal yang nggak jauh berbeda. Tapi masih ada hal-hal kecil yang masih bisa kita
lakukan untuk meringankan beban untuk sesama, seperti membeli barang dagangan
pedagang kecil, toko-toko kelontong yang masih berjualan dan lain sebagainya. Seperti
hal yang dilakukan sama bapak sol sepatu keliling yang gue baca ceritanya dari Mbak
Arsyla di Quora, singkat cerita bapak sol sepatu keliling ini hanya mendapat
dua pasang sepatu untuk di sol dan mendapatkan uang 30 ribu di hari itu. Mbak
Arsyla mengajak beliau ngobrol, di tengah obrolan datang seorang ibu penjual
jagung rebus.
Mbak Arsyla memutuskan
untuk membeli 5 buah jagung rebus seharga 10 ribu, sedangkan bapak sol sepatu
keliling tadi mengambil 2 buah jagung rebus dan memberikan uang 20 ribu, ketika
ibu penjual jagung rebus ingin mengembalikan uang kembalian tapi ditolak oleh
bapak sol sepatu, dan ibu tersebut sangat senang juga berterima kasih. Ketika
di tanya oleh Mbak Arsyla kenapa beliau menolak dikembalikan, sehingga beliau
kini hanya mempunyai uang sisa 10 ribu di kantongnya, ditanya sama Mbak Arsyla “Bapak
kenal sama perempuan itu? begini jawaban beliau “Tidak, tapi sewaktu saya
melihat dia, saya jadi teringat sama anak perempuan saya di seberang lautan sana,
harapan saya cuma satu, jika anak saya kesulitan di sana, akan ada juga orang
yang memberikan bantuan untuknya,”
“Terus makan siang
bapak gimana? Duit bapakkan tinggal 10 ribu?” tanya Mbak Arsyla lagi,
penasaran.
“Siang ini makan jagung
rebus saja, kenyang kok mbak, sore nanti baru beli beras setengah liter saja,
besok kan bisa cari duit lagi mbak, yang penting kita mau berusaha,” jawab
beliau optimis.
Gue yang baca cerita
yang ditulis Mbak Arsyla, terharu sekali. Selain sebagai pengingat untuk diri
sendiri, dan seperti yang kita tau banyak yang kondisinya lapang, jauh melebihi
bapak sol sepatu tadi tapi belum bisa seperti beliau, nggak jarang juga ada
yang hanya mementingkan isi perutnya sendiri sedangkan di kondisi seperti
sekarang hampir semua golongan masyarakat merasakan dampak yang sama. Beliau
secara tidak langsung membuktikan sebenarnya masih ada orang baik di dunia ini.
Sifat optimisnya yang percaya rizki itu pasti Tuhan kasih, asalkan kita berusaha
dan tetap positive thinking dalam
situasi sesulit apapun itu.
Kondisi ini berbanding
terbalik dengan berita yang muncul di TV selang beberapa waktu setelah gue baca
cerita bapak sol sepatu ini. Tidak sedikit orang yang memanfaatkan kondisi
sempit ketika pandemi ini untuk menipu, mereka menjual masker yang sudah kita
tau masker sebagai salah satu APD (Alat Pelindung Diri), oknum-oknum ini
menjual dengan harga lebih murah dari harga yang beredar di pasaran saat ini,
tapi masker yang dijual tidak kunjung datang dan penjual menghilang tanpa jejak
atau masker tersebut dikirimkan dalam box tapi berisi batu, sedangkan pembeli
sudah rugi dalam nominal yang nggak kecil, ada yang sampai belasan juta rupiah.
Gue nggak bisa banyak
bicara tindakan apa yang bisa kita lakuin terhadap sesama tapi sedikit cerita
tentang Bapak Sol Sepatu tadi sudah bisa mewakili dan sebenarnya di sekeliling
kita, sudah banyak yang bisa menjadi pembelajaran untuk kita, apa dan bagaimana
kita harus bersikap kepada sesama.
Ps: kalau kalian
mau baca cerita lengkap bapak sol sepatu ini, kalian bisa langsung mampir ke
Quora Mbak Arsyla ya, karena cerita yang gue sharing di sini mengambil pointnya
aja.
Sumber: Quora |
Gue tutup dengan
puisi yang gue tulis.
Hati hitam sembilu
Hati hitam
sembilu
Ruang hampa diisi selain manusia
Ruang hampa diisi selain manusia
Dibiarkannya
penuh dengan berlian dan permata
Bumi dan
seisinya sedang dalam genggaman
“Wahai
Nyonya, hendak kemana dirimu?” katanya
Akan aku
genggam, tak bersisa
“Tapi
Nyonya, ada yang lebih butuh”
Bukan
urusanku – aku tidak ingat, kecuali keakuanku.
Maka Nyonya,
sesungguhnya dunia tidak pernah jadi milikmu
Hati hitam
sembilu
Itu
menemanimu sampai habis dimakan waktu.
(2020)
Stay safe dan stay waras ya everyone! :)
0 Comments