Mempunyai
kulit sensitif adalah salah satu hal yang membuat seseorang menjadi lebih
takut, takut untuk mencoba product
baru karena bisa jadi efek yang ditimbulkan jika product tersebut tidak cocok pastilah sangat tidak menyenangkan dan
mengganggu, tapi membuat kita juga lebih aware
untuk mengenal kebutuhan diri sendiri. Menjadi lebih tahu, kandungan apa saja
yang menyebabkan alergi dan mau tidak mau juga harus lebih selektif terhadap product-product baru yang ingin dicoba.
Ini
adalah review berdasarkan pengalaman
saya yang mempunyai tipe kulit sensitif, combination
dan acne prone skin yang rasanya
sudah lelah mencoba hampir semua product,
baik product-product drugstore ataupun dari dokter kulit
hanya untuk membuat kulit wajah menjadi sehat kembali seperti sediakala.
Perjuangan
panjang tepatnya di mulai sejak lulus SMP kelas 3, percobaan menemukan dokter
kulit yang cocok sangatlah tidak mudah terlebih saat itu ada perasaan
mengganggu “Harus menggunakan uang orangtua” karena memang biaya yang
dikeluarkan tidaklah sedikit. Saya memutuskan ke dokter kulit karena sudah
merasa kebal dengan product drugstore
yang pernah dicoba, yang di kulit teman seumuran saya sebagian besar cocok.
Saya
sempat mengalami kondisi ketika jerawat sudah membaik namun saya ingin terlepas
dari semua product dokter kulit, yang
terjadi justru kulit saya selalu mengalami breakout
parah, jerawat besar-besar mulai bermunculan, nyeri dan gatal, belum lagi statement body shaming yang dilontarkan oleh mereka yang dianugerahi kulit wajah
yang tidak bermasalah.
Rasanya
tuh nano-nano.
Saya
sempat tidak mau terbuka untuk memberikan info, saya sudah ke dokter kulit mana
saja atau product-product apa saja
yang saya pakai karena saat itu memang belum membuahkan hasil. Saya tahu
rasanya mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari body shaming, maka dari itu saya mencoba menutup kuping sebisa dan
semampu saya, tapi berjanji di dalam hati.
“Nanti
kalau sudah menemukan product yang
cocok atau dokter kulit yang cocok pasti gue sharing, biar nanti ga ada lagi orang-orang yang kayak gue, body shaming sampai bullying.”
Tapi
di sini saya tidak akan membahas tentang body
shaming atau bullying, mungkin nanti
saya akan tuliskan terpisah.
Yapsss..
Mari kita mulai awal bagaimana saya menemukan cetaphil.
***
Saya
sudah berada di kondisi kulit yang perlahan-lahan bisa lepas atau tidak
ketergantungan dengan dokter kulit, itu salah satu andil terbesar dari salah
satu dokter kulit juga, karena beliau menciptakan treatment dan product
yang tidak menyebabkan ketergantungan buat saya.
Jadi
sampailah saat saya bisa mencoba berbagai product
dan terbesit ingin mencoba nature republic cleansing foam gel (selanjutnya akan
saya tulis natrep) yang memang ditujukan untuk kulit berminyak. Saya lupa
ceritakan sebelumnya kulit saya kombinasi tapi cenderung berminyak.
Karena
saya merasa cocok dengan nature republic aloe vera shooting gel, saya pikir
akan cocok juga dengan facial wash-nya.
Ternyata tidak, saya kembali mengalami breakout
parah. Sebenarnya sebelum saya memutuskan memakai natrep facial wash tersebut saya sempat dilema untuk menggunakan facial
wash dari natrep atau cetaphil gentle cleansing gel, yang saya sudah kumpulkan
dari berbagai informasi dan forum tentang kedua product tersebut.
Ya
mungkin begitulah kiranya, kalau tidak mengikuti kata hati. Coba-coba.
Setelah
selama satu minggu saya menggunakan natrep facial
wash dan saya mengalami breakout,
saya memutuskan untuk puasa dari facial
wash. Hampir dua hari, saya tidak menggunakan facial wash dari product
manapun, hanya membersihkan wajah dengan micellar
water karena saat itu memang saya sedang tidak kemana-mana, dan menyeka wajah
dengan alcohol setelah membersihkan
wajah dengan air saja selama dua hari itu. Agar kulit saya tidak kaget ketika
nanti menggunakan facial wash yang
baru (re: cetaphil).
Tidak
semua orang cocok dengan alcohol
tetapi saya justru bersahabat baik dengan alcohol
(re: alcohol 70%), jerawat
menjadi cepat kering, mengempes dan juga
berangsur-angsur tidak terasa nyeri lagi.
***
Saat
pertama kali saya menggunakan cetaphil, saya sudah tidak kaget kalau pembersih
wajah yang satu ini tidak menghasilkan busa sabun. Tapi saya justru suka,
menurut saya enak ketika diusapkan ke wajah. Cetaphil yang saya coba pertama
kali adalah kemasan travel friendly,
yang mudah dibawa ketika berpergian hanya dengan ukuran 59ml juga untuk
mengantisipasi kalau ternyata tidak cocok.
Cetaphil ini juga bisa digunakan sebagai pembersih wajah tanpa air.
Cetaphil ini juga bisa digunakan sebagai pembersih wajah tanpa air.
Caranya tertera di belakang kemasan.
Produk
ini diklaim sebagai sabun pembersih yang lembut serta bebas sabun dan zat
pewangi sehingga cocok untuk semua jenis kulit, termasuk kulit sensitif dan
kulit bermasalah. Bahkan sabun pembersih ini dapat digunakan oleh bayi.
Untuk
penggunaan sehari-hari, saya menggunakan cetaphil ini setelah membersihkan
wajah dengan micellar water, sebagai
tahap double cleansing. Saya sudah pernah menulis langkah double cleansing di sini.
Tetapi
jika tidak ada aktivitas di luar rumah maka saya langsung menggunakan cetaphil
sebagai facial wash tanpa tahapan double cleansing.
***
Komposisi
Cetaphil Gentle Skin Cleanser beserta deskripsi singkat yang saya dapatkan dari
beberapa sumber informasi, sebagai berikut:
Purified Water, Cetyl Alcohol (jenis alkohol padat), Propylene Glycol (turunan Petroleum), Sodium Lauryl Sulfate (bahan kimia untuk pembersih), Stearyl Alcohol (emulsi lilin/wax), Methyl Hydroxybenzoate (zat pengawet-sejenis paraben), Propyl Hydroxybenzoate (zat pengawet-sejenis paraben), Butyl Hydroxybenzoate (zat pengawet-sejenis paraben).
Kalau
kalian mencari skin care dengan
kandungan bahan-bahan alami dan sedikit bahan kimia, Cetaphil memang bukan
jawabannya. Meski komposisinya sedikit, tetapi semuanya merupakan bahan kimia
yang jika dianalisis melalui situs CosDNA rata-rata hasilnya memiliki resiko purging/breakout dan iritasi. Produk ini
juga memiliki tiga jenis paraben (di CosDNA tidak tercantum tingkat resikonya),
yang sebenarnya menurut informasi secara umum paraben sendiri agak berbahaya
karena bisa menimbulkan resiko iritasi kulit hingga resiko kanker.
Tapi
tenang dan jangan panik karena menurut saya bahan-bahan kimia yang digunakan
tersebut tidak melebihi batas kadar yang diizinkan. Buktinya apa?
- Produk ini sudah berstandar internasional dan direkomendasikan oleh para pakar dermatologist.
- Produk ini non-comedogenic, padahal menurut CosDNA bahan-bahan yang terdaftar di situsnya tersebut beresiko menimbulkan jerawat. Artinya, penggunaan bahan-bahan tersebut bisa dikatakan sesuai atau lebih sedikit.
- Produk ini tidak menimbulkan iritasi, jerawat, dan reaksi negatif yang timbul di kulit saya selama pemakaian.
- Produk ini tidak berbusa padahal mengandung bahan Sodium Lauryl Sulfate (SLS), salah satu bahan kimia yang biasa digunakan sebagai obat pembersih dan sebagai bahan penghasil/perbanyak busa. Dapat dikatakan penggunaan SLS tersebut diambang batas normal bahkan lebih sedikit.
- Produk ini secara berani mempromosikan dapat digunakan pada kulit bayi dan kulit sensitif, yang berarti seluruh komposisinya sudah diformulasikan secara khusus meski hanya mengandung bahan-bahan kimia.
Warna
dan Textur
Warna
dari cetaphil ini menurut saya putih susu, agak kental
dan sedikit berminyak, tidak berbau, karena memang tanpa tambahan pewangi, mudah
diaplikasikan dan tidak meninggalkan rasa lengket di wajah.
Berikut
ini ada beberapa foto saat saya mengalami breakout
parah setelah menggunakan facial wash dari nature republic sampai saat
ini.
Foto
sebelah kiri adalah saat breakout, di
situ saya sudah menggunakan skin care,
bedak dan lipstick (ga tau deh ini
bisa dibilang make up atau bukan,
hehehe). Foto tengah, saat breakout
sudah mulai berkurang dan saya hanya menggunakan skin care saja, di foto yang terakhir, sebelah kanan. Saya tidak
menggunakan skin care maupun make up. Memang masih tahap peperangan
dengan acne prone skin ini tapi
setidaknya sekarang sudah tidak mudah berjerawat seperti sebelumnya.
Untuk
kulit saya yang kombinasi tapi cenderung berminyak, baru kali ini ada facial wash yang bisa membuat tidak
terlalu berminyak tapi bukan kering kerontang atau bisa dibilang oily control.
Tapi
tentu saja hasilnya bisa berbeda untuk setiap orang, jika ingin mencoba
sebaiknya cari tahu atau pahami dulu bagaimana jenis dan kondisi kulitmu, sampai nanti bisa menemukan yang sesuai dengan kebutuhan.
Seperti saya, akhirnya setelah perjalanan panjang pada akhirnya ku menemukan muuuuu.......... cetaphil.
wkwkwkwk.